Tuesday, 27 May 2014

Pengalaman Tes AFS Tahap 2

Beberapa waktu yang lalu, aku menulis tentang pengalamanku mendaftar di AFS dan mengikuti tes tahap 1 di sini. Kurang lebih dua minggu yang lalu, aku berpartisipasi kembali dalam tes AFS tahap 2.

Jika tes AFS tahap 1 meminta kita untuk mengerjakan tes dan menulis essay, di tes AFS tahap 2, kita diwawancarai dengan dua bahasa--bahasa Indonesia dan bahasa Inggris--dalam dua segmen yang berbeda.

Sekitar 2-3 hari sebelum tes tahap 2, kita diminta untuk melakukan pendaftaran ulang kembali di chapter. Di pendaftaran ulang ini, ada banyak berkas yang harus dikumpulkan untuk registrasi ulang; namun untuk mempersingkat, aku hanya akan mengatakan bahwa berkas-berkas tersebut adalah perwakilan dari identitas kita. Namun, berkas yang paling "berkesan" di sini adalah surat rekomendasi, sebuah dokumen yang terbagi menjadi tiga jenis: lingkungan sekolah, lingkungan rumah, dan teman dekat. Surat rekomendasi tersebut adalah semacam kuisioner tentang diri kita yang diisi oleh ketiga orang dari tiga kategori tersebut.

Untuk tes AFS tahap 2 ini, tidak banyak yang harus kamu pelajari. Tapi untuk persiapan, mungkin kamu bisa latihan dengan lebih sering berbicara dan mengekspresikan dirimu di depan orang lain. Tak usah orang banyak, cukup orang lain saja. Yang penting adalah, jawabanmu dari apa yang dipertanyakan oleh yang mewawancaraimu nanti mencerminkan perasaan dan pikiranmu. Itu saja.

Tentang pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan, sepertinya itu semua tergantung dengan siapa yang mewawancarai kita nanti. Seperti yang aku katakan tadi, yang penting jawabanmu mencerminkan perasaan dan pikiranmu terhadap pertanyaan yang diberikan.

Selain itu, tampillah sebagai yang terbaik. Jangan gugup, lagian yang mewawancarai kamu juga manusia seperti kamu. Jangan pikirkan kegagalan, pikirkan keberhasilan yang bisa kamu lewati jika kamu bisa mencerminkan dirimu dengan baik di wawancara itu.

No comments:

Post a Comment