Friday, 16 May 2014

Pengalaman Tes AFS Tahap 1

Seperti yang sudah aku umumkan di postku yang ini, aku berpartisipasi dalam seleksi AFS (Bina Antarbudaya), yaitu program pertukaran pelajar yang sudah lama dikenal oleh banyak orang di seluruh dunia. Bagaimana tidak? Program ini sudah berjalan selama kurang lebih satu abad.

Singkat cerita, aku mengunjungi chapter (cabang) AFS di Samarinda dan membeli sebuah pin yang nantinya di-input ke dalam website seleksi Bina Antarbudaya. Setelah meng-input pin yang sudah aku beli di website itu, aku membuat akun dan mengisi formulir yang mencakupi data pribadi (nama, tempat tanggal lahir, dst), data sekolah (nama sekolah, rata-rata nilai semester satu, dst), data orang tua, kepribadian ("Menurut Adik, kepribadian Adik itu bagaimana?, dst), prestasi dan hobi (kesenian, olahraga, dst), pengalaman keluar negeri, pilihan negara (kami diberi banyak pilihan negara dari tiap benua, dan diminta untuk memprioritaskan negara-negara dari tiap benua itu sesuai dengan kemauan kami), dan... sepertinya itu saja. Nanti kalau ada yang kelupaan, akan aku tambahkan lagi.

Pokoknya, setelah semua itu diisi, aku melakukan "finalisasi", di mana formulir itu akan menjadi sebuah dokumen yang tidak akan bisa kuubah lagi. Aku juga diminta untuk mengunduh "Surat Pernyataan Orang Tua" yang setelah itu diprint dan diisi oleh orang tua, dan "Kartu Tanda Peserta" yang diunduh lalu diprint dan menjadi "tiket masuk" untuk mengikuti tes. Sebelum mengikuti tes, aku melakukan pendaftaran ulang ke chapter dengan membawa Surat Pernyataan Orang Tua yang telah diisi dan Kartu Tanda Peserta-ku. Semua itu lalu diphotocopy dan photocopiannya disimpan sebagai arsip di sana.

Waktu berlalu, dan akhirnya tiba waktunya untuk mengikuti Seleksi AFS Tahap 1. Seleksi ini diselenggarakan di MAN 2 Samarinda (pada tahun ini). Pada tahap seleksi ini, kita hanya diminta untuk melalui tiga jenis tes tertulis: tes pengetahuan umum, tes bahasa Inggris, dan menulis essay.

Supaya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan baik, aku sarankan kamu harus tenang dan yakin kalau kamu bisa. Jangan ragu dengan jawabanmu. Dari 100% pertanyaan yang diberikan, rasa-rasaku  60% itu Geografi, 20% itu kebudayaan Indonesia, 15% tentang berita-berita terkini, dan 5% tentang pop culture. Jadi, prioritaskan Geografi, setelah itu jangan lupa perluas wawasanmu tentang kebudayaan Indonesia, jangan remehkan berita-berita yang sedang heboh-hebohnya dibicarakan oleh orang-orang, dan jangan lupa untuk tetap update tentang berita-berita artis. Terus, ikutin aja kata hatimu, dan jangan takut buat memutar otak untuk mendapatkan jawabannya.

Kalau tes bahasa Inggrisnya mudah-mudah saja. Semuanya sudah dipelajari di SMP. Sekarang tinggal masalah penggunaan pengetahuan SMP pada tes itu. Untuk tes bahasa Inggris, aku sarankan agar lebih teliti dan berhati-hati dalam menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Ada 4 aspek dari tes bahasa Inggris ini, yaitu reading, terus ada bagian yang dikasih gambar terus harus ditafsirkan jadi kalimat bahasa Inggris, vocabulary, dan grammar. Buat latihan, aku sarankan buat buka-buka buku UN SMP-mu yang lama dan latihan soal dari bagian bahasa Inggris di sana.

Untuk menulis essay, tahun ini diberikan tiga topik yang berbeda. Topik yang pertama adalah, "Jika kamu adalah orang tuamu sendiri, apakah tiga nasihat utama yang akan kamu berikan kepada dirimu?", yang kedua adalah, "Jika seluruh peraturan di seluruh dunia dihapuskan, dan kamu memiliki wewenang untuk membuat tiga peraturan utama, apakah peraturan-peraturan itu?", dan yang ketiga adalah, "Mengetahui pemimpin-pemimpin jaman sekarang, apakah tiga hal yang akan kamu lakukan untuk menjadikan dirimu pemimpin yang baik di masa depan?". Ya, aku rasa sih hal terbaik yang bisa kamu lakukan di sini adalah, ikuti saja kata hatimu. Jangan berbohong pada dirimu sendiri. Jika memang kamu "sreg" sama topik 2, pilih saja topik 2. Apapun yang terjadi, biarkan hal-hal yang ada di dalam dirimu yang berkaitan dengan topik itu tercermin melalui essay yang kamu tulis.

Saran lain yang bisa aku berikan buat tes AFS ini adalah, bawa makanan dari rumah. Karena AFS ini adalah sesuatu yang bersifat sukarela, maka kecil kemungkinan mereka menyediakan makan siang untuk peserta. Supaya kamu tidak kelaparan ketika mengikuti tes, bawa makanan sendiri dari rumah.

Aku rasa sejauh ini itu saja yang bisa aku sampaikan. Alhamdulillah, aku lolos ke tahap kedua, dan aku akan mengikuti tes itu hari Minggu ini. Semoga hasil dari tes itu tidak mengecewakanku, dan aku bisa melewati tes itu dengan baik. Dan semoga, aku bisa berbagi tentang tes itu agar kalian yang berminat untuk mengikutinya bisa bersiap-siap dengan baik. :)

No comments:

Post a Comment