Hai! Apa kabar, kamu yang lagi baca ini (semoga emang ada yang baca, ya)? Semoga baik-baik aja ya.
Kabarku... baik sih Alhamdulillah buat sekarang, aku bersyukur aku masih bisa napas, masih dikasih makan, rumah yang bagus, orang-orang yang sayang sama aku dan sebaliknya...
Tapi, aku rasa masih ada yang kurang di dalam kehidupanku saat ini.
Saat ini aku tersadar akan sesuatu. Sesuatu tentang statusku saat ini. Bukan status hubungan loh, ya, aku masih terlalu muda untuk itu.
Hari ini, sekolah membagikan KHS (aku lupa kepanjangan dari KHS itu apa, tapi yang jelas kaya semacam laporan hasil belajar selama satu semester ini), dan... kalo boleh jujur... bukannya aku gak bersyukur sama yang aku dapetin loh, ya, tapi menurutku... apa yang udah aku raih selama satu semester itu kurang.
Mungkin masa-masa SMA memang berbeda dengan masa-masa SMP. Mungkin dulu, di SMP, kalau ada nilai yang istilahnya, 'nggak nyampe', masih bisa dibantu oleh samting (if you know what I mean). Tapi, kayaknya, sekarang di SMA, nggak ada lagi begituan. We're all on our own.
Aku tersadar, kalau selama ini aku egois banget. Aku terlalu banyak memikirkan hal-hal yang sebenarnya tak patut buat aku pikirkan ketika seharusnya aku berkonsentrasi di sekolah. Pikiran-pikiran seperti, "Ah, seandainya aku nggak di sini."; "Ah, seandainya aku bisa melakukan hal yang lebih menyenangkan dari ini."; "Ah, ini semua gak asik!".
Apakah aku nggak bersyukur? Apakah aku melupakan bahwa aku berada di tempat yang dinamakan sekolah itu karena orang tuaku mengeluarkan biaya yang tak kecil? Apakah aku lupa kalau aku, sebagai seorang anak, memiliki sebuah kewajiban untuk membahagiakan orang tuaku yang telah membesarkan diriku sampai sekarang?
What the heck has gotten on to me?
Where the heck has the girl who has always wanted to accomplish better went?
Who the heck have I became?
I keep asking these questions but I never seem to find the answer. I guess I never will find the answers to those questions.
Ya, memang aku egois... dan tak seharusnya aku memperlakukan sekolah seperti hal yang sepele. Tidak lagi.
Walaupun pelajaran yang aku dapatkan di sekolah tidak seperti yang aku harapkan, bukan berarti hal-hal tersebut aku tolak. Semua hal, bahkan sekolah, tidak bakal berjalan seperti yang kita harapkan. Aku rasa aku harus bisa menerima hal-hal tersebut, dan aku harus berhenti menjadi seorang idealis yang hanya bisa berharap. Aku harus bisa menerima realita dengan baik, percaya bahwa apa yang Tuhan telah takdirkan & berikan ke aku itu adalah yang terbaik, dan berusaha semaksimal mungkin.
Mungkin nilai hanyalah angka-angka yang dipindahkan oleh guru-guru melalui tugas & ujian dari mereka yang kita kerjakan, tapi kita tidak boleh menyepelekan hal-hal tersebut. Pada akhirnya, suka atau tidak suka, angka-angka itu akan menjadi bagian dari masa depan kita...
Jika Tuhan masih memberikan waktu bagi kita untuk memperbaiki, ya, apalagi yang harus kamu tunggu?
No comments:
Post a Comment