Sunday, 15 September 2013

Proses

Hari ini adalah hari Minggu yang bisa dibilang biasa aja. Tadi aku sekeluarga pergi ke rumah nenek buat acara haulan (berdo'a bersama; mendo'akan seseorang yang telah kembali kepada-Nya), dan seperti biasa, di sana kita bertemu kembali dengan orang-orang yang biasa kita temui di acara-acara keluarga. Makanan bertebaran di mana-mana: jajanan pasar, ikan bakar yang ukurannya besar sekali (seriusan deh), sayur asam, buah-buahan, sambal mangga (yang bikin aku sama Ina terpana), dst.

Kita juga sempat mampir ke mall karena adekku kepengen beli J.CO. Di arah pulang, kita berusaha untuk memaksimalkan waktu bersama dengan ngobrol. Ketika kita mulai mendekat ke arah jalan yang tengah diperbaiki, tiba-tiba papahku menyinggung sesuatu tentang Star Trek.

(Spock, 'cos he's just cool and Star Trek related eheh)

"Kakak-adek tau Star Trek, kan?"

Spontan aku menjawab, "Iya, kenapa?"

"Jadi, di Star Trek itu ada teknologi. Kalo misalnya kita pengen sesuatu, kita tinggal ngomong aja, terus benda itu muncul sendirinya. Jadi kalo misalnya kita pengen teh tuh, tinggal ngomong aja, 'teh'; itu dibuat dari energi."

"Tapi gini deh," papahku melanjutkan, "kalo ditanya lebih enak telur dadar bikinan Mbak sama telur dadar yang muncul sendiri, enakan mana?"

Aku dan Dinda menjawab hal yang sama, "Ya jelaslah enakan telur bikinan Mbak!"

Nah, dari sini kan kelihatan, bahwa proses itu segalanya. Kalau misalnya semua hal di alam semesta muncul dengan sendirinya, apa asik?

Allah mencintai proses. Makanya jangan harap ada atlet yang tiba-tiba bisa menang Olimpiade dengan sendirinya; dengan ajaib, tanpa latihan. Jangan harap seseorang bisa menemukan sesuatu tanpa dia berusaha terlebih dahulu; tanpa kegagalan, tanpa proses.

Jadi, jangan menyerah! Walaupun sekarang ini kamu belum bisa melakukan, mengerti, atau mencapai sesuatu, jangan menyerah! Aku sendiri juga sedang melewati banyak proses di kehidupanku ini, nggak mungkin kan rasanya tiba-tiba aja aku jadi sukses; tiba-tiba aja aku tau caranya mengatur uang, aku langsung bisa dapat kepercayaan untuk menjadi seorang pemimpin atau apapun itu yang memperlukan trust issue yang lebih tinggi.

Kegagalan itu hal yang biasa, tapi kalo kita bisa belajar dari kegagalan itu, nah, itu baru luar biasa. ;) agreed?

No comments:

Post a Comment